
Novel Terjemahan : Ariniillah (Lihatkan Allah Padaku)
No. ISBN : 9789791102209
Penulis : DR Taufiq El Hakim
Penyunting : Anif Sirsaeba
Proof Reader : A. Huzafa El Sahmi
Penerbit : Republika
Percetakan : Tama Printer Indonesia
Cetakan : Ke-1 Februari 2008
Tanggal Terbit : Juni 2008
Jumlah Halaman : 154
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi (L x P) : 13.5 x 20.5 cm
Katagori : Romance
Harga : Rp.32.500.00
Resensor : Bagus Surya A
Di negaranya, Mesir, kebesaran nama Taufiq El Hakim sebagai seorang sastrawan dan novelis konon pernah memperoleh penghargaan Nobel Sastra. Dalam catatan ilmiah Helvi Tiana Rosa, seorang sastrawan perempuan Tanah Air paling menonjol saat ini, kebesaran nama Taufiq El Hakim kian meroket di jagat sastra internasional setelah kemunculan novel pertamanya “Audaturruuh” (Kembalinya Sang Arwah). Novel tersebut mendapat sukses besar dan membuktikan kapasitasnya sebagai novelis.
Sayang, dikhalayak pencinta buku dan penikmat sastra Indonesia , nama Taufiq El Hakim kalah popular dengan nama Najib Mahfouz, yang karya-karyanya telah banyak diterjemahkan dan diedarkan di pasaran. Cukup disayangkan, karya-karya Taufiq El Hakim belum banyak di terjemakan dalam bahasa Indonesia dibandingkan dengan karya Najib Mahfouz, misalnya : Padahal Najib Mahfouz berkali-kali menyampaikan kekagumannya pada Taufiq El Hakim sebagai guru dalam mengarang.
Perlu pembaca ketahui, cerpen yang tengah diresensi ini terjemahan dari edisi arab yang berjudul Ariniillah (Lihatkan Allah Padaku). Dalam edisi Arab itu sejatinya termuat 18 cerpen Taufq El Hakim dengan urutan sebagai berikut : Ariniillah (Lihatkan Allah Padaku). Asy-Syahiid (Sang Martir). Mauzi’ul Bariid (Seorang Tukang Pos). Wakaanatid-Dunyaa (Dan Dunia Pun Ada ). Daulatul-Ashaafir (Negri Burug Pipit). Fii SanatiMilyuun ( Dalam Tahun Sejuta Masehi). Al-Ikhtiraa Al-Ajiib (Temuaan yang Menajubkan). Al-Ashaa Izraail ( Izrael Sang Penyerap). Mujizaat wa Karamat ( Mukjizat dan Keramat). Mu’tamaarrul-Huub (Dalam Perjamuan Cinta). Imra-atun Ghalabatisy-Syaithaan (Perempuan yang Mengalahkan setan). Al-Habiib Al-Majhuul (Perempuan itu Sungguh-sungguh Misterius). Fii Nakhbi Al-Ashaabah (Dalam Teror Mafia). As’aduz-Zaujaiin (Kebahagiaan Suami-Istri). I’tiraaful-Qaatil (Pengakuan Sang Pembunuh). Milaadu Fikrah (Kelahiran Ide). Dan Wajhul-Haqiiqah ( Rupa yang Sesengguhnya).
Novel Taufq El Hakim ini begitu memukau, DR.Taufiq El Hakim Sastrawan besardengan reputasi internasional ini, lahir, bertumpu dan besar di Mesir. Beliau dilahirkan pada musim panas, 1903 di Dahiyatur-Raml, Iskandaria, Mesir. Ayahnya, Ismaik Beik El Hakim adalah seorang petani kaya raya. Adapun ibunya adalah perempuan cantik putrid perwira tinggi Turki.
Ketika terjadi pergolakan nasiona di Mesir, pada tahun 1919, Taufiq sempat dijebloskan ke penjara karena turut terlibat di dalamnya bersama pamannya, Hasan. Penjara rupa-rupanya menjadi guru terbaik Taufiq dalam mengembangkan pola pikr dan imaji-kreativitasnya. Sehingga selepas keluar dari penjara, ia pun bersungguh-sungguh mengembangkan bakat menulisnya. Ia menulis apa saja yang ada di batok kepalanya.
Nama Taufiq semakin melambung ke pncak tangga popularitas, setelah novel audaturruuh (Kembalinya Sang Arwah) novel itu pun mendaulang sukses besar. Kapasitasnya sebagai novelis segera diakui banyak kalangan. Pada tahun 1950 beliau diangkat sebagai direktur Pustaka Nasional Mesir. Tahun 1955 beliau diangkat menjadi Dewan Redaksi harian paling terkemuka di Mesir. Pada tahun 1956 beliau diangkat menjadi anggota Majelis sastera dan seni. Dan akhirnya pada tahun 1959 beliau menjadi wakil Mesir di UNESCO.
Singkat kata, Taufiq EL Hakim meninggal dunia pada tahun 1987 dan mewarisi lebih dari 60 naskah drama Arab moderen, 2 kumpulan cerpen dan 20 novel yang bermutu tinggi. Adapun kumcar Dalam Perjamuan Cinta yang tengah diresensi ini adalah kumcar terbaik Taufiq EL Hakim yang di negrinya tak hanya meledak, cerpen-cerpennya begitu digemari, seperti halnya dalam buku ini karyanya memukau hati, logika, dan keyakinan bahkan. "Kala Setan Bertobat", ini dia judul kumpulan cerpen yang saya baca dari Taufik el Hakim, dengan satu gaya penulisan yang hampir sama. El Hakim mencoba berfilsafat dari pemahaman kita tentang bagaimana alam "bumi" dan "langit" berinteraksi. Kala Setan Bertobat, Tukang Pos, Perempuan Penakluk Setan, dan beberapa judul lainnya. Smeentara ia juga beromantisme baik itu dalam hubungan antarmanusia, maupun pada hakikat yg lebih tinggi dari itu semua dalam Akulah Kematian, Wajah Hakikat, dan Dalam Perjamuan Cintanya... Kadang-kadang beliau juga melakukan monolog dalam keseharian untuk berhenti sejenak, merenung, dan memikirkan siapa diri kita sebenarnya; Kelahiran ide, dan Tahun Sejuta.
Novel ini sangat menarik karena dibumbui dengan kisah cinta wanita dengan tiga pria yang sama-sama ahli dalam bidangnya.
Mencoba membacanya, berarti memberi kesempatan bagi akal untuk mencoba berpikir hal-hal yang mendasar dalam kehidupan, kepercayaan, dan ke-ber-diri-an kita sebagai manusia, dan membuka pintu hati untuk merasakan banyak hal, yang ternyata kita lupakan dalam keseharian kita menjalani kehidupan.
Sinopsis Buku:
"Cinta". Ya cinta. Kata itu tiba-tiba terlontar dengan derasnya dari mulut si Gadis bagaikan peluru yang muntah dari selongsong senapan. Sangat cepat, menyakinkan dan langsung menembus jantung sasaran.
Cinta ?, kata ketiga lelaki itu serempak, persis seperti ucapan amiien yang keluar dari mulut orang-orang yang sedang sholat jamaah.
"Ketauilah, cinta sangat penting bagi kalian semua. Cinta sangat penting bagi seorang wartawan. Anda hai wartawan, apa Anda akan membantah bahwa berita paling menghebohkan di abad kedua puluh adalah cinta Raja Inggris kepada Lady Simpson, cinta yang membuatnya harus turun dari singgasana kerajaannya? Anda, wahi para penyair, apa Anda hendak membantah bahwa cintalah yang menyebabkan yterjadnya perang Troya dan memberi inspirasi Homerus untuk membuat syair perang yang selalu dikenang sepanjang zaman ? Anda wahai Musisi, apaiAnda hendak membantah kenyataan bahwa sejak ditemukannya seruling dan biola, maka keduanya tak pernah berhenti menyenandungkan lagu cinta ?," kata si Gadis.
"Ya kau benar!".
Si Gadis terdiam sejenak, diam dalam kemenangan. Sementara ketiga lelaki di depannya hanya terpaku, Namun tak lama kemudian ketiga lelaki itu serempak bertanya ?
"Dan bagaimana dengan kamu ?",
"Aku?", kata si Gadis gugup dan bingung. Apakah mereka sudah gila? Seorang perempuan seperti dirinya yang sudah mengerti tentang cinta masih perlu ditanya lagi tentang kepentingannya terhadap cinta? Sesaat si Gadis menenangkan diri kemudian berkata.
"Cinta ?, Aku tidak tahu apa itu cinta, Hai wartawan dan kau Penyair dan Musisi, coba katakan pdaku tentang arti cinta? Siapa yang bisa memberikan jawaban yang tepat untukku, dialah yang menjadi kekasihku !
Si Gadis menundukkan kepalanya untuk bersiap mendengar pendapat mereka tentang arti cinta. Sementara ketiga lelaki itu berebut untuk berpendapat terlebih dahulu, demi meraih anugerah terbesar menjadi kekasih idaman hati si Gadis,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar